Ketika bicara wisata religi di Yogyakarta, kamu bisa membahas beberapa tempat bersejarah seperti makam dan bangunan-bangunan penting. Salah satunya adalah masjid Gedhe Mataram.
Masjid tertua di Yogyakarta ini juga masuk dalam jajaran masjid tertua di nusantara, lo. Nggak heran jika sejarah masjid Gedhe Mataram menyimpan cerita lampau yang punya makna filosofis dan kaya akan historis.
Masjid ini terletak di kawasan Kotagede atau masih satu kompleks dengan keraton Yogyakarta. Sejarah masjid Gedhe Mataram terbilang cukup penting bagi keberadaan umat muslim di Yogyakarta.
Nggak heran kalau masjid Gedhe Mataram sangat dijaga sebagai tempat ibadah sekaligus situs cagar budaya. Yuk simak sejarah masjid Gedhe Mataram yang punya makna filosofis unik dari tiap sudut bangunannya.
ADVERTISEMENTS
1. Masjid utama di kerajaan Mataram Islam yang dibangun pada tahun 1587
Saat ini, masjid paling bersejarah di Yogyakarta ini berusia kurang lebih 434 tahun. Uniknya, masjid Gedhe Mataram masih berdiri kokoh dari segi bangunan meski belum pernah direnovasi secara total. Jika kamu berwisata ke keraton Yogyakarta, kamu bisa singgah di masjid ini untuk beribadah atau sekadar melihat arsitektur bangunannya yang unik.
Masjid ini didirikan oleh raja pertama Mataram Islam, yakni Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati atas perintah Sunan Kalijaga. Jadi nggak heran kalau kamu menemukan corak budaya Islam dan Hindu dalam arsitektur bangunannya.
Baca juga: Benteng Vredeburg, Wisata Sejarah dan Kisah Misterinya
ADVERTISEMENTS
2. Masjid Gedhe Mataram menyimpan makna filosofis yang unik
Masjid ini merupakan bagian terpenting bagi konsep ‘catur gatra tunggal’ atau empat kesatuan penting pada satu tempat. Empat hal ini terdiri dari keraton, masjid, alun-alun dan pasar. ‘Catur gatra tunggal’ ini memiliki makna filosofi kedekatan atau kebersamaan sultan dan rakyatnya.
Sementara keberadaan masjid Gedhe Mataram ini sebagai tempat ibadah yang memberi simbol ketuhanan yang Maha Esa dan menegaskan bahwa sultan bukan sebagai penguasa tapi sebagai pemimpin yang diamanahi Allah untuk menjaga rakyatnya.
ADVERTISEMENTS
3. Masjid Gedhe Mataram dibangun sebagai pusat penyebaran agama Islam di Jawa bagian selatan
Zaman dulu, masyarakat di Jawa bagian selatas masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Sehingga, Panembahan senopati sebagai raja Mataram Islam sekaligus murid Sunan Kalijaga diperintah untuk menyebarkan Islam di sana.
Maka dibangunkan masjid Gedhe Mataram sebagai pusat kajian Islam pada masa itu. Hingga saat ini, Masjid Gedhe Mataram masih berfungsi sangat baik untuk beribadah, bahkan sering digelar pengajian akbar di sini.
Baca juga: Menilik Asal Usul Nama Malioboro, Ikon Kota Jogja yang Ternyata Penuh Makna
ADVERTISEMENTS
4. Proses pembangunan masjid Gedhe Mataram banyak dibantu oleh umat Hindu
Rencana pembangunan masjid di sekitar keraton sempat diceritakan Panembahan Senopati pada masyarakat di sekitar Prambanan. Akhirnya mereka ikut membantu Kasultanan Mataram untuk membangun masjid. Keterlibatan umat Hindu dalam pembangunan masjid Gedhe Mataram bisa kamu saksikan dari gaya bangunan pada pintu masjid yang berbentuk seperti pura.
Dilansir dari Kompas, bangunan masjid Gedhe Mataram belum pernah dipugar atas pesan dari Panembahan Senopati sendiri. Beliau berpesan supaya bangunan fisik masjid mulai dari pagar hingga bangunan utama untuk tetap dipertahankan sebagai simbol kerukunan umat beragama.
Jadi jika kamu berkunjung ke masjid Gedhe Mataram, kamu bisa menyaksikan langsung bangunan masjid yang kokoh dan unik meski sudah berdiri lebih dari 4 abad.
Tertarik untuk mengunjungi masjid bersejarah ini? Kamu bisa singgah di sini ketika berwisata ke Keraton Yogyakarta. Namun, jika kamu ingin merasakan suasan yang berbeda dari hari biasanya, datanglah ketika Ramadan. Biasanya masjid Gedhe Mataram menyelenggarakan banyak kegiatan menarik selama bulan Ramadan.